Maandag 22 April 2013


 The Tragedy of the commans
Tragedy of commons adalah argumen dari penggunaan pada privatisasi sumber daya bersama atau publik. Judul tersebut didapat dari Garrett Hardin pada tahun 1968 Model nya menceritakan tentang terdapat sebuah lapangan kosong dimana terdapat banyak rumput hijau, lalu selanjutnya ada seorang peternak yang memiliki sebuah sapi kurus, dia menempatkan sapi tersebut di padang rumput tersebut. Lalu diikuti dengan para peternak lainnya. Lalu para peternak berpikiran bila semakin banyak sapi maka akan semakin banyak pula keuntungan yang dapat mereka raup. Maka mereka memperbanyak sapi yang mereka miliki. Masalahnya apabila terlalu banyak sapi dalam padang rumput tersebut dan membuat rumput habis, maka akan berdampak negatif kepada semua aspek. Tragedi ini bukan menjelaskan akan seburuk apa di masa depan namun karena penggembala yang menghabiskan padang rumput tersebut. Meskipun saya menaruh sapi terlalu banyak di padang rumput atau bila saya tidak melakukannya, mungkin dilakukan oleh orang lain, maka saya akan mendapatkan rumput tersebut dan itu hal bagus, semua orang tahu itu dan berpikiran yang sama. Secara bersamaan maka padang rumput akan hilang. Hal ini terjadi nyata pada sumber daya alam dunia kita, contohnya pada penangkapan ikan di laut. Penangkapan ikan komersial secara terus menerus menangkap ikan secara berlebih. Maka sebagai nelayan, mereka tahu bahwa belum tentu ikan yang ada sekarang, akan ada pada hari esok karena ada orang lain yang menangkapnya. Dan hal itu akan menghancurkan bisnisku (sebagai operator penangkap ikan), maka aku akan menangkap ikan sebanyak mungkin untuk mendapatkan keuntungan. Maka solusi untuk memecahkan masalah ini adalah dengan peraturan yang dibuat oleh pemerintah. Masalahnya pemerintah tidak memiliki informasi yang cukup akan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan, maka mereka sulit untuk menentukan peraturan. Oleh karena itu diusulkan sebuah privatisasi dengan membagi rata padang rumput menjadi beberapa blok. Maka saya tahu bila saya meletakkan sapi saya ke dalam blok itu maka tidak akan kehabisan rumput. Demikian juga saya tidak ingin membuat rumput saya habis karena peternak lain. Yang lainnya juga dapat melakukannya. Maka sumber daya dapat digunakan secara teratur. Namun belum tentu sama dengan yang terjadi sebenarnya, mereka berpendapat bahwa barang umum berpengaruh terhadap keuntungan, namun sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali dalam perekonomian. Hal yang lainnya mereka tidak saling berkomunikasi akan barang umum yang mereka miliki untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar untuk dirinya sendiri. Akhirnya barang umum dikuasai oleh semua orang. Dikenyataannya, barang umum bukan secara sederhana adalah sumber, kita harus menyimpulkannya, lihatlah seluruh desa, barang umum mengelilingi mereka dan barang umum adalah bagian dari komunitas mereka, hidup bersama, bekerja bersama, dan berkomunikasi satu dengan yang lain. Mereka tidak bekerja pada pasar maupun ekonomi, mereka tidak hidup dari barang-barang yang kita beli di supermarket, namun mereka hidup dari kehidupan mereka sendiri. Mereka menggunakan uangnya hanya untuk membayar pajak. Mereka hidup dari barang umum tersebut, bila mereka tidak memeliharanya maka mereka akan kelaparan. Pastilah mereka tidak ingin kelaparan, oleh karena itu mereka memastikan hal tersebut tidak rusak, mengaturnya, dan saling mengawasi satu sama lain agar tidak ada yang menggunakan sumber daya tersebut secara berlebih. Maka hasilnya, barang umum di Inggris tetap terjaga dan berhasil bertahan selama ratusan tahun, dan tidak terjadi tragedi tersebut. Demikian juga dengan barang-barang umum di tempat lain di dunia bertahan selama beberapa periode.
Elinor Ostrom, ahli ekonomi dan penulis buku Governing the Commons, berhasil memberikan contoh kenyataan secara resmi. Ia memenangkan nobel pada tahun 2009 atas penemuannya tersebut, maka tragedy of the common tidak berjalan lagi. Meskipun begitu, barang umum di inggris sudah dekat, bukan karena tragedy tersebut, Yang kita ketahui bahwa overgrassing(kelebihan sapi untuk merumput di suatu lahan) adalah hasil dari tragedi yang disengaja dari kelebihan penggunaan barang umum, maka barang umum akan ditinggalkan. Secara teori, solusi untuk menghidari dari overgrassing adalah privatisasi. Namun di kenyataannya, ini adalah motif dari overgrassing. Di banyak kasus, para ekonomis berpendapat bahwa setiap nilai keuntungan ekonomi untuk membatasi adalah benar, kepemilikan lahan secara pribadi yang tepat tentang mengadopsi inovasi dan menambah agricultural yang membuat keuntungan tidak begitu terlalu bagus. Namun ketermapilan yang lebih besar adalah hasil yang sangat efektif. Mereka tidak akan lama punya harta untuk penduduk desa. Ratusan penduduk desa lenyap, mereka bergerombol. Penduduk tetap tinggal di desa, sedangkan yang lainnya pergi mencari pekerjaan, pergi mencari makan. 

Artian film 02

Artian stossel pertama
Saling berbagi sangat enak. Taman publik yang besar adalah ruang yang luas dan semua orang boleh datang kesana, tidak ada orang yang melewatkannya, semua orang berbagi. Kebanyakan orang suka tempat public dibanding privat, namun banyak juga tempat privat yaitu supermarket, gereja. Keduanya banyak dikunjungi, dan banyak orang berpendapat bahwa tempat publik tidak begitu baik. Dan banyak orang berpendapat bahwa toilet publik itu sangat menjijikkan, tidak hanya toilet saja, beberapa taman dan pembuangan sampah di sekitarnya terlihat kotor. Banyak coretan dimana-mana, rumput yang tak terurus. Berbagi tidak terlalu diperdulikan, berbagi mungkin berarti kesia-siaan. Namun ada beberapa taman yang terurus dan enak, itu karena gebrakan sebuah pengaturan baru. Yaitu pengaturan privat. Namun hanya sedikit yang mengetahui bahwa taman dirawat oleh pengaturan management. Karena saat kamu mempunyai sesuatu, merawatnya, dan membuat tempat tersebut bersifat publik, tidak ada yang tahu soal itu, maka tidak ada yang memperhatikannya. Namun banyak orang merusak barang umum yang lainnya seperti pemnghabisan hutan hujan, pengurangan bison di amerika, dan penangkapan ikan yang berlebihan. Bila hanya sedikit yang tahu akan sumber daya tersebut, maka akan sedikit pula orang yang perduli tentang itu.
Kita menyukai ide “saling berbagi”, “properti yang bersifat umum”, tetapi hal ini yang memunculkan hal yang disebut sebagai “the tragedy of the commons” dalam ekonomi. Tragedi tersebut terjadi karena munculnya kekacauan saat orang memiliki sesuatu. Teori ini dimulai saat para penggembala domba melepas domba-dombanya merumput di padang rumput, dimana padang rumput itu yang disebut sebagai commons( barang umum). Lalu domba pun berkembang biak dan memenuhi padang rumput. Lalu selanjutnya rumputpun habis, dan domba pun banyak yang mati. Para penggembala pun tidak punya apa-apa lagi. Maka mereka membagi padang rumput menjadi beberapa blok, domba-domba pun memakan rumput yang sesuai dengan jumlah mereka. Selanjutnya semua orang hidup dalam kebahagiaan.
Itu inti dan contoh yang sederhana akan berbagi. Tepat pada hari Thanksgiving, Russs Robert dari George Mason University sebagai orang ekonomi didatangkan untuk menceritakan cerita asli dari munculnya hari thanksgiving. Thanksgiving berasal dari Amerika Serikat, warga memiliki tanah yang luas dan peternakan sebagai property yang bersifat umum, mereka pun saling berbagi tanpa membeda-bedakan, semua setara. Awalnya sangat sulit untuk membuat hal itu. Pada saat itu musim dingin, semua orang sakit dan harus menemukan tempat baru. Namun beberapa hidup dengan cukup makanan. Mereka mendapatkan cukup makanan karena ada 2 alasan. Alasan pertama, jika mereka bekerja bersama-sama, maka akan meningkatkan intensitas makanan. Jika orang lain melakukannya, aku masih dapat bagianku. Di saat yang sama di tempat lain, dimana terjadi panen, orang memasukkan hasil panen ke dalam kantong. Orang tersebut memasukkan semua jagung ke dalam kantong untuk saya sendiri, sebaliknya hanya untuk dibagikan. Wali kota pada saat itu berpikir bahwa harus bertindak segera untuk menjaga makanan, karena sesuatu hal yang salah sedang teradi. Maka walikota mengadakan/menentukansuatu tulisan “If you produce it, then you can to kept it”, dan hal itu berbau kapitalisme. Jika bekerja keras, kau menghasilkan sesuatu, jika itu punyamu, maka kamu berkecukupan. jika kamu malas, maka kamu tidak punya makanan yang cukup untuk disimpan. Wali kota juga mengatakan untuk menyimpan jagung untuk setiap pria(kepala keluarga) sebagai miliknya, dan membagikan setiap keluarga sebuah lahan. Dan ini adalah perubahan yang sederhana, mereka mengambil lahan, menjadikannya pertanian,dan membolehkan orang Indian datang dan saling berbagi. Mereka berbagi dengan orang Indian bukan kerena mereka suka berbagi, namun mereka sudah berteman baik dengan orang Indian. Mereka juga berpendapat bahwa yang awalnya adalah property yang bersifat privat diubah menjadi property yang bersifat public. Mereka harus menjaga lahan tersebut untuk tetap menghasilkan makanan. Yang terjadi sekarang seperti contohnya hutan hujan, mereka merusak hujan hujan tersebut. Mereka melakukannya karena tanah tersebut tidak dimiliki oleh pemerintah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dan mereka melihat hal tersebut sebagai temapt untuk mencari keuntungan. Sebenarnya lebih baik jangan mengambil yang terlalu muda, contohnya pemotongan pohon di hutan yang terlalu awal, penangkapan ikan yang tidak terlalu selektif, yangmana ikan kecilpun tetap tertangkap. Maka tidak ada waktu untuk mereka(pohon dan ikan) dapat tumbuh dan berkembangbiak, karena mereka(pemotong kayu dan nelayan) takut bila orang lain datang mengambil pohon dan ikan lainnya. Namun sebaiknya bila ingin panen yang berkelanjutan, maka dapat dilakukan dengan penangkaran ikan. Itu salah satu keuntungan teknologi bagi kita untuk mengamankan area yang bersifat publik. Kita mulai khawatir dengan hewan yang terancam punah, jika ingin melihatnya kembali banyak maka kita jangan membuatnya bertambah sedikit, seperti jangan diburu atau dimakan.
Kita dan burung elang makan ayam, maka jumlah ayam akan menurun. Bila burung elang makan ayam dan kita tidak makan ayam, maka populasi ayam akan mulai meningkat. Bila kita meng-ilegalkan perdagangan ayam, maka populasi ayam akan bertambah. Itu adalah inti untuk menghentikan tragedy of the commans.


Bison adalah satu contoh akan the tragedy of the commons. Dulu ada 30 juta Bison  berkeliaran di Amerika, tidak ada yang memiliki mereka, orang Indian dan orang kulit putih terus memburu mereka hingga hampir punah. Jumlah mereka yang awalnya dari 30 juta menjadi 1000. Mereka mulai kembali ke jumlahnya, karena masyarakat memiliki mereka sebagai barang umum atau publik. Brian Yablonski, dari property and environmental research center menjelaskan bahwa ada orang yang mulai memiliki bison-bison tersebut. Mereka memilikinya untuk bisnis mereka, dimana mereka menjual daging bison, mengirimnya ke sirkus ataupun kebun binatang. Maka sekarang kita melihat bison kembali dengan jumlah yang bertambah. Awalnya dimana para Indian memburu mereka dengan bertanggungjawab dan tidak berlebihan, namun pada saat orang Eropa mulai menjelajahi dunia barat, maka populasi Bison mulai berkurang. Pada saat seseorang mendapatkan barang umum dengan cuma-cuma, memiliki akses untuk mendapatkan barang-barang tersebut, dan setelah perang saudara, banyak pemburu yang mulai memburu dan memperdagangkan bison ke pasar. Mereka juga menaiki kereta api dan menembaki Bison sesuka mereka, hanya untuk kepuasan. Gajah juga mengalami hal yang sama, maka para penduduk desa mulai mecoba untuk memiliki Gajah, untuk menyelamatkan mereka dari kepunahan. Pemerintah sudah memberikan perintah untuk jangan memburu gajah. Pada akhirnya penduduk desa menjadi pemandu wisata bagi para turis yang datang kesana, dan gajah menjadi sebuah asset bagi mereka. Kehidupan alam liarpun menjadi bertambah 2 kali lipat dan jumlah gajah pun juga bertambah 2 kali lipat. Kepemilikan lahan dan barang umum adalah solusi untuk mencegah pengurangan barang umum tersebut. Dan sekarang Bison sudah mengelilingi taman nasional dan para turis pun mulai datang untuk melihat cowboy dan cowgirl mengiring para bison, dan mereka membayarnya. Pada intinya hal ini malah memberikan keuntungan bagi pemilik Bison maupun untuk biaya operasi dan pemeliharaan taman nasional tersebut.
Jika berkunjung ke pemukiman orang Indian, maka akan  terlihat kemiskinan, penggunaan alkohol yang berlebihan. Hal ini bukan karena mereka malas, namun karena mereka tidak memiliki lahan mereka lagi. Manny Jules, bekas ketua kelompok Indian berkata bahwa tidak ada orang yang ingin memilih menjadi miskin. Dengan penunjangan hidup yang tangani oleh pemerintah, maka akan memberikan dampak positif bagi orang Indian, dimana ada pengakuan antara pemerintah Amerika dan Kanada. Maka orang Indian dapat memperoleh tanahnya kembali secara adil. Lalu Dr. Terry Anderson, sebagai Perc Executive Director berpendapat bahwa saat ia menemui kepala Indian pada suatu konservasi Indian, dan masuk ke dalam rumahnya. Ia melihat bahwa mereka tidak hidup dalam kemiskinan. Malah sebaliknya, mereka memiliki tanah yang lebih berharga dibanding tanah orang kulit putih kebanyakan. 40% lebih orang Indian hidup lebih produktif. Dr. Terry menjelaskan memang tidak semua orang Indian miskin, banyak yang menciptakan lapangan kerja sendiri, dan memiliki rumah yang bagus. Lalu kepala Indian menjelaskan lagi bahwa memang tidak semua orang Indian memiliki perekonomian yang mencukupi, namun sebelum tahun 1942 mereka merasa lebih sukses dalam perekonomian.

Mendatangkan Hernando de Soto, dari Institute for liberty and demokrasi, dia mengambil photo beberapa pemukiman orang miskon di Peru. Pemukiman tersebut tidak tertata dan kimuh, bangunan saling bertumpukan. Mengejutkan bila 4 milyar orang hidup dalam kemiskinan. Mereka membangun rumah dan bisnis mereka di atas bangunan utama, diluar sistem yang dilegalkan. Bila ingin membeli pakaian, mereka harus meminjam uang terlebih dahulu, dan jika kamu membeli pakaian tersebut maka dapat diidentifikasi bahwa dirimu orang miskin yaitu dari tempat dimana kamu tinggal. Dan itu menunjukkan bahwa kamu termasuk dalam pengakuan secara legal. Pengakuan secara legal berarti miskin. Jika kamu miskin, maka kamu dapat teridentifikasi. Lalu jika kamu bernegosiasi dengan orang, maka dapat diidentifikasi bahwa kamu adalah orang miskin. Maka identitas kedua adalah pakaian yang dikenakan. Pertanyaan pertama bila bertemu dengan seseorang yaitu nama  dan yang kedua adalah dimana kamu tinggal. Hingga kemiskinan diartikan dalam hukum, orang miskin dapat bernegosiasi dengan sesame tenaga kerja, bersosialisasi dengan orang lain, dan menciptakan sesuatu dengan baik. Maka dari itu munculah suatu pekerjaan yang mudah, hanya dengan menonton televisi, atau memilih program dalam handphone, maka bisnis pun berkembang. Hanya dengan teknologi yang seadanya di dalam rumah, maka bisnis pun berkembang pesat dan mendapatkan pengakuan. Orang-orang miskin tersebut mengambil resiko yang sangat besar, karena mereka bekerja tidak di bawah hukum yang jelas. Mereka hanya meminta ijin kepada orang yang memiliki lantai utama dan mereka membangun bisnis dan rumah mereka di atas lantai utama. Pemilik lantai utama sebagai pengaman utama akan bisnis mereka, pemilik harus bekerja sama dengan orang yang bekerja di pemerintahan agar dibolehkan untuk membangun bangunan baru di atas bangunan mereka. Hal ini tidak cukup berbeda saat orang Eropa menuju barat(amerika), lebih spesifiknya pada negara bagian California, disana terdapat banyak sekali tambang emas. Namun sebenarnya daerah tersebut termasuk ke dalam negara bagian Meksiko, namun karena banyak orang putih yang mengklaim tanah dan ratusan perusahaan terbangun, maka daerah itupun berubah menjadi bagian dari Amerika dan California menjadi daerah yang kaya pada saat itu. Negara Amerika menjadi negara yang kaya adalah karena adanya Rule Of Law. Penduduk Amerika mulai menandai batang-batang di sekitar tanah mereka untuk mendapatkan klaim tanah untuk dijadikan ladang. China juga merupakan salah satu negara yang memiliki perkembangan pesat atas hak kepemilikan lahan. Banyak kota-kota di China berkembang karena hak kepemilikan lahan, salah satunya Shanghai. Rule of the game adalah penjelasan akan siapa yang memiliki apa. Negara miskin berkembang secara ekonomi dari 70 sampai 90% dalam informal. Banyak di negara-negara berkembang yang memiliki ternak, lahan, rumah, pekerjaan yang sama seperti orang-orang yang tinggal di negara maju, namun mereka tidak bisa menjadi maju. Hal itu dikarenakan mereka tidak memiliki Rule Of Law. Sebenarnya jika negara berkembang memiliki rule of law maka mereka dapat berkembang menjadi negara maju. Namun yang harus disadari bahwa perubahan ke rule of law tidak semudah itu, ada yang gagal seperti Afganistan.
Kebanyakan taman di Amerika rawan kriminalitas, buruk dalam pengelolaan, Pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa karena biaya sudah habis untuk yang lainnya. Namun sekarang beberapa taman berubah menjadi nyaman, aman, dan bersih, orang yang mengubahnya yaitu Dan Biederman, orang yang merubah taman menjadi privat namun untuk umum. Dan merubahnya dengan mengadakan staff keamanan, pembersihan sanitasi, penambahan hortikultura, penambahan lampu, dan membuat program-program dimana membuat orang masuk ke dalam taman, hal itu membuat taman menjadi aman. Karena keamanan taman tidak hanya karena adanya staff keamanaan saja, namun juga keramaian yang membuat taman tidak menjadi rawan kriminalitas. Shirley Kressel, seorang wartawan boston menolak akan privatisasi taman. Karena hal ini hanya menguntungkan privat seperti Dan untuk mengumpulkan uang dari masyarakat. Masyarakat pun tidak mengetahui hal itu, mereka berpikir bahwa uang mereka akan jatuh ke kas kota. Lalu Dan menjelaskan bahwa uang public tidak jauh ke dia namun ke sponsor yang menanamkan investasinya disana. Lalu lihat contoh taman Boston, sudah bertahun-tahun dipegang oleh pemerintah dan rumputnya sudah menghilang. Lalu contohnya juga sama dengan Central park di New York dimana sebelumnya taman tersebut rawan kriminalitas dan rumputnya habis, lalu taman tersebut menjadi privat dan terjadi perubahan besar. Lalu Shirley menjelaskan inti permasalahan hanya pada pembayaran pajak, biarlah pemerintah yang melakukannya. Lalu kemanakah para tunawisma, mereka harus berada di suatu tempat, di jalan atau di taman. Lalu Dan berkata bahwa dirinya memiliki daftar para tunawisma yang berada di taman, dia berkata bahwa para tunawisma tidak seperti yang dipikirkan dimana tunawisma seperti orang biasa yang berjalan di taman, mereka seperti orang-orang yang berkecukupan lainnya. Lalu Shirley berpendapat bahwa harus memindahkan rumput untuk menghindarkan kematian rumput yang disebabkan oleh tunawisma yang tinggal di taman. Namun pemindahan itu dirasa kurang efektif dan menghabiskan waktu 2 tahun. Lalu Shirley beralasan lagi untuk memperbaiki pemerintahan. Namun kebanyakan pengunjung taman lebih memilih jika taman dibawa oleh privat, hal itu karena bila dibawa oleh privat berdampak langsung dan nyata kepada masyarakat, dibanding dibawa oleh pemerintah. 
Sumber: Film stossel

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking