
Pertemuan Pertama
Untuk
memenuhi tugas mata kuliah sumber daya alam dan lingkungan
JURUSAN
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
A. Lingkungan
Abiotik, Biotik dan Kultural serta interdependensi ketiganya dalam
keberlanjutan ekosistem.
Lingkungan
hidup menurut undang-undang no 23/1997 pasal 1 adalah kesatuan ruang dalam
benda, daya keadaan dan makhluk hidup. Berdasarkan definisi lingkungan hidup
dapat dikelompokkan ke dalam 3 bagian:
1. Lingkungan
Biotik, terdiri dari mikro organisme sampai dengan tumbuhan, hewan dan manusia.
Terdiri dari:
a. Produsen,
makhluk hidup yang dapat mensintesis zat makanan sendiri dengan bantuan energi
matahari.
b. Konsumen,
kelompok organisme yang tidak mampu mensintetis makanan sendiri.
c. Pengurai,
organisme yang berperan dalam menguraikan sisa-sisa makhluk hidup.
2. Lingkungan
Abiotik, terdiri dari makhluk hidup yang bukan organisme hidup. Fungsi
lingkungan abiotik yaitu sebagai media untuk berlangsungnya kehidupan. Contoh: udara,
air, matahari, dan tanah.
3. Unsur
sosial budaya (kultur).
Unsur
budaya adalah keseluruhan sistem nilai gagasan, tindakan dan kewajiban yang
dimiliki manusia untuk menentukan perilaku sebagai makhluk sosial. Unsur sosial
budaya dapat dikembangkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Manusia
sebagai unsur biotik dan lingkungan sebagai gabungan antara unsur abiotik,
biotik dan kultural merupakan satu kesatuan yang sulit dipisahkan. Keduanya
berinteraksi dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Di dalamnya
banyak interaksi dan proses yang berlangsung, mulai dari perputaran rantai
makanan hingga proses-proses alam seperti siklus hujan, dan siklus musim.
Lingkungan sangat penting untuk keberlangsungan hidup segala makhluk hidup di
bumi. Lingkungan memberikan segalanya untuk digunakan, khususnya untuk manusia
seperti penghasil bahan makanan, sumber daya tambang dan mineral, penghasil
bahan baku/mentah, kegiatan sosial, ekonomi, politik, budaya dan pertahanan
keamanan, tempat tinggal, sumber tenaga, media ekosistem dan masih banyak lagi.
Namun
kadang-kadang manusia menyalahgunakan manfaat yang diberikan oleh lingkungan,
seperti merusak hutan dengan penggundulan hutan dan dialihfungsikan menjadi
pemukiman, menjadikannya sebagai perkebunan sawit dan lain sebagainya;
pencemaran lingkungan dengan membuang sampah di sungai, pembuangan limbah yang
tidak disaring terlebih dahulu, penggunaan kendaraan motor yang berlebih, AC
dan kulkas, dan masih banyak lagi. Selain perbuatan manusia, perbuatan alam pun
dapat mnimbulkan kerusakan yang dapat memperbarui alam menjadi lebih baik.
Seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, angin topan, banjir, tanah longsor,
tsunami dan lain sebagainya.
Namun
beberapa manusia sudah mulai perduli dengan lingkungan dan mereka mulai
mengupayakan pelestarian lingkungan untuk memperbaiki kerusakan yang dibuat
oleh manusia sendiri, yaitu dengan upaya pelestarian tanah, sumber daya air,
sumber daya udara, keanekaragaman hayati, dan yang paling penting adalah
pembangunan yang berkelanjutan. Hakikat pembangunan berkelanjutan adalah
seperangkat usaha yang berencana dan terarah untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia. Upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup perlu memanfaatkan sumber daya alam, manusia, serta ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dan cirri-ciri pembangunan berkelanjutan yaitu:
v Menjamin
pemerataan dan keadilan
v Menghargai
dan melestarikan lingkungan
v Menggunakan
pendekatan integratif
v Menggunakan
pandangan jangka panjang
v Meningkatkan
kesejahteraan
v Memenuhi
kebutuhan masa sekarang
Lalu
tindakan yang cermat untuk meraih keberhasilan pembangunan berkelanjutan yaitu:
1. Melakukan
gerakan pelestarian dan pemanfaatan flora dan fauna secara optimal.
2. Memadukan
pemanfaatan SDA dengan SDM.
3. Berusaha
mengurangi resiko pencemaran dan kerusakan lingkungan.
4. Meningkatkan
peran serta masyarakat dalam melestarikan lingkungan dan pengawasan
pembangunan.
5. Mengembangkan
sarana informasi dan komunikasi.
B. Perubahan
Iklim
Iklim adalah perwujudan sebuah sistem yang
sangat rumit yang terdiri dari lima komponen yang saling berinteraksi: atmosfer
(udara), hidrosfer (air), kriosfer (bagian bumi yang membeku), permukaan tanah,
dan biosfer (bagian bumi tempat adanya kehidupan). Perubahan iklim mengacu pada
perubahan apapun pada iklim dalam satu kurun waktu, baik karena variabilitas
alami atau sebagai hasil dari aktivitas manusia (sebab-sebab antropogenik).
Perubahan iklim dapat diakibatkan oleh interaksi atmosfer dan lautan. UNFCCC
(Konferensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim) lebih member tekanan
pada aktivitas-aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan iklim. Perubahan
iklim bukanlah hal yang baru. Secara historis, manusia telah mampu mengatasi
dan beradaptasi dengan perubahan-perubahan iklim. Sebelum ini, iklimlah yang
mengubah manusia. Sekarang, kita sedang mengubah iklim, dan kita mengubahnya
terlalu cepat. Perubahan iklim yang kita alami sekarang diakibatkan oleh
ketergantungan umat manusia yang sangat besar akan bahan bakar, khususnya bahan
bakar berbasis karbon, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Bahan
bakar ini menghasilkan emisi gas rumah kaca. Gas-gas rumah kaca (GRK) adalah
senyawa kimia seperti uap air, karbon dioksida, metana, nitrat oksida yang
terdapat di atmosfer. Karbon dioksida adalah GRK utama dan emisinya terutama
berasal dari pembakaran bahan bakar fosil. Saat manusia mengeluarkan lebih
banyak karbon dioksida dan gas-gasa rumah kaca lainnya ke dalam atmosfer, efek
rumah kaca menjadi kuat dan pemanasan global terjadi. Pemanasan global adalah
pertambahan rata-rata suhu permukaan bumi dan lautan yang tercatat dibandingkan
dengan abad-abad sebelumnya.
Banyak orang yang mulai sadar akan lingkungan
dan mulai mencari solusi untuk pengurangan efek rumah kaca dengan lebih
menggunakan teknologi ramah lingkungan. Teknologi tersebut seperti pembangkit
tenaga cahaya matahari, pembangkit tenaga angin, pembangkit tenaga arus dalam
laut, dan masih banyak lagi. Untuk mengurangi pengeluaran emisi bahan bakar
kendaraan, manusia mulai lebih menganjurkan penggunaan transportasi umum maupun
pribadi (mobil listrik) yang ramah lingkungan atau penggunaan sepeda untuk
berpergian seperti di Belanda dan Busan (Korea Utara). Di berbagai kota
mencanangkan memperluas RTH(ruang terbuka hijau) di perkotaan, mengurangi
penggunaan listrik, mengolah kembali sampah (recycle) dan barang bekas yang
dapat diperbarui, menghemat penggunaan air tanah dan masih banyak lagi.
Sudah banyak bukti dari dampak global
warming, seperti berkurangnya gletzer di beberapa puncak gunung di seluruh
dunia, berkurangnya es di kutub utara dan selatan, berlubangnya lapisan ozon di
kutub selatan, bertambahnya suhu di perkotaan, matinya ribuan burung, ikan
dengan misterius, cuaca yang berubah-ubah dan tidak bisa diprediksi dan naiknya
permukaan laut secara signifikan.
Sumber:
http://anggiputrioktaviani.blogspot.com/2011/08/lingkungan-hidup-dan-kaitannya-dengan.html.
2011. dalam blogspot. Di unduh Sabtu, 23 Maret 2013.
http://forestclimatecenter.org/files/2008-09%20Panduan%20tentang%20Perubahan%20Iklim%20dan%20Masyarakat%20Adat.pdf.
Di unduh Sabtu, 23 Maret 2013.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking