Maandag 22 April 2013


LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH INTERPRETASI RUANG
Penggabungan Band, Koreksi Geometrik dan Radiometri, serta Cropping Citra
Untuk memenuhi tugas mata kuliah sumber daya alam dan lingkungan
Dosen Pengampu: Dra. Bitta Pigawati, M T

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013


I.    Latar Belakang
Gambaran penggunaan dan pemanfaatan lahan dalam suatu periode memperlihatkan dinamika perubahan yang terjadi dalam penggunaan dan pemanfaatan lahan. Kurun waktu satu periode juga menunjukkan adanya kemungkinan pembaharuan atau peminjaman kembali rencana tata ruang wilayah pada suatu daerah. Penatagunaan lahan menjadi hal yang sangat penting dalam pemantuan dan pengendalian pengalih fungsi lahan. Pratikum Interpretasi Citra menggunakan aplikasi arcGIS, karena dalam aplikasi ini memiliki keunggulan untuk pembagian kegunaan lahan dalam suatu wilayah. Peta citra yang digunakan dalam pratikum ini, menggunakan satelit ALOS 2009.

II.    Tujuan
1.    Menggabungkan Band dari Citra Satelit sehingga menjadi citra dengan komposit band yang lengkap.
2.    Melakukan koreksi geometri data citra dengan menggunakan program ER Mapper 7.0
3.    Melakukan cropping citra dengan batas wilayah administrasi (studi) sehingga akan dihasilkan citra satelit sesuai dengan batas wilayah studi.
III.   Alat dan Bahan
1.    Komputer atau laptop
2.    Er Mapper 7.0 dan ArcGIS
3.    Batas wilayah administrasi/studi
4.    Citra satelit yang terkoleksi atau dataset hasil klasifikasi
IV.  Kajian Pustaka
Beberapa citra satelit masih terdiri dari data-data/file persaluran/band seperti citra Landsat dan Alos. Penggabungan band dapat dilakukan dengan Er Mapper 7.0, pada praktikum ini digunakan citra landsat TM7.
Pengolahan data citra merupakan suatu cara memanipulasi citra atau mengolah suatu data citra menjadi suatu keluaran (output) yang sesuai dengan yang kita harapkan. Adapun cara pengolahan data citra itu sendiri melalui beberpaa tahapan, sampai menjadi satu keluaran yang diharapkan. Tujuan dari pengolahan citra adalah mempertajam data geografis dalam bentuk digital menjadi suatu tampilan yang lebih berarti bagi pengguna, dapat memberikan informasi kuantitatif suatu obyek serta dapat memecahkan masalah. Data digital disimpan dalam  kecil dua dimensi yang disebut pixel. Masing-masing pixel mewakili suatu wilayah yang ada di permukaan bumi. Struktur ini kadang juga disebut raster, sehingga data citra sering disebut juga data raster. Data raster tersusun oleh baris dan kolom dan setiap pixel pada data raster memiliki nilai digital.
Cakupan pemotretan citra satelit (ALOS) sangat luas sehingga sering kali lebih luas dari wilayah yang akan diteliti atau wilayah yang diteliti terdapat pada perbatasan citra sciene 1 dan scene yang lain. Untuk itu perlu dilakukan penggabungan citra atau sering disebut dengan Mozaik citra. Dalam kasus ini wilayah cakupan citra lebih luas dari pada wilayah studi yang diteliti. Untuk itu perlu pemotongan citra (Cropping) berdasarkan wilayah amatan/studi kasus. Sebelum proses cropping dilakukan, perlu dipersiapkan dulu batas administrasi wilayah studi dengan format *.shp.
V.    Langkah kerja
A.    Langkah-langkah Penggabungan Band
1.    Setelah er mapper dibuka, masukkan data melalui menu file, pilih open.
2.    Setelah muncul kotak open, pilih folder yang telah disiapkan. Pilih ok.
3.    Maka akan muncul peta pada er mapper view.
4.    Selanjutnya, pilih menu view dan klik alogarithm untuk mengatur band dan menggabungkan keenam citra.
5.    Setelah kotak alogarithm muncul, pilih duplicate untuk memperbanyak band.
6.    Setelah memperbanyak band, hal selanjutnya yaitu dengan memberikan nama pada setiap band sesuai dengan angka urutan citra.
7.    Lalu isikan data pada setiap band sesuai dengan citra yang telah disiapkan dengan mengklik load dataset dan memilih citra dari dokumen.
8.    Setelah kotak load dataset terbuka, pilih data citra yang sesuai dan klik appy to this layer only. Lalu klik ok.
9.    Setelah penggabungan band selesai, maka sampailah pada tahap penyimpanan citra dengan memilih menu file, lalu klik save as.
10.  Setelah kotak save as keluar, sesuaikan terlebih dahulu tempat penyimpanan data, setelah itu isikan nama data yang diinginkan pada kotak pengisian Save as dan pilihlah type dataset “ER Mapper Raster Dataset” (*.ers). Setelah semua selesai, klik ok.
11.  Maka akan muncul proses loading penyimpanan.
Setelah citra berhasil tersimpan, maka akan muncul kotak pemberitahuan suksesnya penyimpanan.
12.  Setelah semuanya selesai, maka tutuplah semua data gabungan dan buka kembali data yang telah disimpan untuk mengetahui hasilnya.
B.    Langkah-langkah Koreksi Geometri dan Radiometri
1.    Untuk memulai koreksi geometrik, tentukan terlebih dahulu citra yang akan dikoreksi. Lalu pilih menu Precess dan memilih Geoziding Wizard.
2.    Setelah muncul kotak geoziding wizard, maka akan muncul tahap pertama yaitu Start dimana harus memasukkan data yang akan dikoreksi pada input file dengan mengklik load datafile or alogarithm.
3.    Masukkan data yang akan dikoreksi.
4.    Masuk ke tahap ke dua yaitu polynomial setup, dimana tetap memilih dalam bentuk polynomial order linear.
5.    Pada tahap ke tiga yaitu GCP setup, klik change untuk mengubah Output coordinate sistem.
6.    Maka akan muncul kotak Geoziding Wizard Output Coordinate Space, ubah Datum menjadi WGS84, Projection menjadi SUTM49, dan Coord system type menjadi Eastings/Northings. Lalu klik ok.
7.    Lalu masuklah kepada tahap ke empat, yaitu GCP edit. Untuk memunculkan GCP perlu adanya minimal 4 titik dan tersebar secara merata, gunakan citra/peta yang sudah terkoreksi sebagai peta acuan (base). 4 titik yang telah ditentukan oleh asisten dosen yaitu berada di kota Semarang, oleh karena itu perlu adanya perbesaran pada citra jawatengah yang menjadi dasar. Pilihlah zoom box tool untuk memperbesar citra.
8.    Untuk menentukan titik GCP pada citra, ubah dulu menjadi pointer tool.
Maka pengguna dapat menentukan titik-titik GCP pada citra.
Bila ingin menentukan titik lain setelah titik pertama telah ditentukan, maka dapat memilih Add new GCP. Maka pointer akan terbarui.
9.    Selanjutnya isikan eathings/northings yang telah tercantum pada notepad yang telah diberikan oleh asisten dosen yang diambil sebelumnya lewat Google Earth.
10.  Untuk mengetahui besarnya RMS, maka On kan semua titik.
11.  Selanjutnya masuk ke tahap rectify, dimana pada tahap penyimpanan. Pilih citra yang telah dikoreksi pada file di output file.
12.  Untuk menyimpan data, pilih save file and start rectification.
13.  Setelah itu buka kembali citra yang telah tersimpan.
14.  Untuk melakukan koreksi radiometri, buka data yang telah dikoreksi geometri tersebut. Klik kanan pada citra dan pilih alogarithm. Pilih Edit transform Limits.
Maka akan muncul kotak Transform, di dalamnya akan terlihat histogram berdasarkan warna biru, hijau dan merah. Apabila angka menunjukkan nol berarti tidak perlu adanya koreksi radiometri lebih lanjut.
C.   Langkah-langkah Croping
1.    Buka citra yang telah disiapkan untuk di cropping.
2.    Untuk mempersiapkan batas administrasi sebagai batas cropping maka file vektor (*.shp) di ubah kedalam format raster (*.erv). Langkah untuk melakukan transformasi vektor to raster adalah klik utilities. Pilih import vector and GIS formats. Lalu pilih ESRI Shape file dan lalu import.
3.    Pilih file shp batas administrasi wilayah studi, sehingga akan muncul dialog import shape file untuk mengukur koordinat, proyeksi, warna dan jenis garis batas.
4.    Selanjutnya langkah cropping dapat dilakukan. Buka terlebih dahulu alogarithm dan klik RGB citra yang akan di crop. Pilih edit, add vektor layer dan annotation/map composition.
5.    Maka akan muncul layer annotation, pada layer tersebut dimasukkan data melalui dataset.
6.    Maka akan muncul batas wilayah yang dibuat pada citra.
7.    Buka annotate vektor layer, maka akan muncul kotak tool.
8.    Pilih select/edit point note
9.    Klik batas wilayah pada citra menggunakan select/edit point note.
10.  Pilih Display/edit object.
Maka akan muncul kotak display. Isikan display sesuai yang dikehendaki dan klik apply. Lalu klik close untuk mengakhiri proses.
11.  Klik layer RGB 321, selanjutnya masuk ke alogarithm, klik edit formula.
Maka akan muncul kotak formula editor, klik pada kota R dan isikan rumus “if inregion ('terboyo_kulon')  then i1 else null” lalu klik apply. Lakukan hal yang sama dengan kota G dan B.
12.  Selanjutnya masuk ke tahap penyimpanan, klik save as pada tool.
Maka akan muncul kotak Map composition save as, pilih penyimpanan dalam bentuk raster region.
Kembali ke alogarithm, lakukan hal yang sama dengan layer Green dan Blue dengan diakhiri klik apply change.
13.  Maka citra telah tercrop dengan sempurna. Untuk memperbesar citra, klik kanan pada citra dan pilih zoom box tool.
14.  Langkah selanjutnya yaitu pada tahap penyimpanan, Pilih menu file - save as, tentukan tempat citra akan disimpan dalam bentuk .ers
VI.  Kesimpulan
Praktikum deliniasi menyimpulkan bahwa wilayah Kelurahan Terboyo kulon terbagi menjadi dua jenis penggunaan lahan yaitu lahan yang telah terbangun dan yang belum terbangun. Penggunaan lahannya lebih banyak masih sebagai lahan tidak terbangun yang terdiri dari ruang terbuka hijau. Oleh karena itu masih perlu adanya suatu perencanaan untuk mengembangkan daerah tersebut, namun tetap mempertimbangkan lahan terbuka hijau sebagai daerah resapan air yang penting untuk keberlanjutan daerah tersebut.


Daftar Pustaka
Pigawati, Bitta. 2011. Buku Petunjuk Praktikum Pengolahan Data Citra. Semarang: Biro Penerbit Planologi Undip.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking